A.
Definisi Manajemen
Secara
etimologis, manajemen berarti seni mengatur dan melaksanakan yang berasal dari
bahasa Perancis yaitu “management”. Berdasarkan bahasa inggris, berasal dari
kata “manage” yang artinya mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan,
memimpin. Beberapa ahli memiliki definisi sebagai berikut:
Lawrence
A. Appley, adalah suatu seni untuk mencapai tujuan tertentu lewat usaha yang
dilakukan oleh orang lain.
Terry,
adalah suatu proses khas terdiri tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan
serta mencapai target yang sudah ditetapkan lewat pemanfaatan sumberdaya
manusia dan lainnya.
James
A.F. Stoner, adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan
terhadap sumber daya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai
sesuai dengan yang ditetapkan.
Jadi
bisa disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah seni mengatur untuk mencapai
suatu tujuan berupa tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan yang dilakukan secara sistematis. Bisa dilakukan dalam sebuah
organisasi, maupun diri seseorang.
B.
Definisi Organisasi
Pada
dasarnya organisasi merupakan wadah yang dibentuk untuk mencapai visi dan misi
bersama yang dijalankan dengan sebuah manajemen terencana dan sistematis. Kata
organisasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “organon” (alat) yang
berarti sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan tertentu. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, organisasi/or·ga·ni·sa·si/ yaitu kesatuan (susunan dsb)
yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dl perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai
tujuan bersama. Beberapa ahli memiliki definisi sebagai berikut:
James
D. Mooney, mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Stephen
P. Robbins, menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Kesimpulannya,
organisasi merupakan suatu kelompok sosial yang dibuat berdasarkan tujuan
bersama, yang memiliki seorang pemimpin dan beberapa anggota, serta memiliki
format dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota. Semua komponen
atau anggota organsasi sudah memiliki wewenang dan tugas masing-masing yang
harus dikerjakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Komunikasi
A.
Definisi
Telah
banyak dibuat defmisi komunikasi. Bila Kroeber dan Kluckhohn (1957) berhasil
mengumpulkan 164 definisi kebudayaan, Dance (1970) menghimpun tidak kurang dari
98 definisi komunikasi. Definisi-definisi tersebut dilatarbelakangi berbagai
perspektif: mekarustis, sosiologistis, dan psikologistis. Hovland, Janis, dan
Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai "the process
by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to
modify the behavior of other individuals (the audience)" (1953:12). dance
(1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai
usaha "menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal", ketika
lambing lambing verbal tersebut bertindak sebagai stimuli. Raymond S. Ross
(1974:b7) mendefinisikan komunikasi sebagai, (proses transaksional yang
meliputi pemisahan, dan pemilihan bersarna larnbang sceara kognitif, begitu
rupa sehingga membantu .orang lain untuk mengeluarkan dari pengalarnannya
sendiri arti atau respons yang sarna dengan yang dimaksud oleh sumber.)
Kamus
psikologi, Dictionary of Behavioral Sciellce, menyebutkan enam pengertian
komunikasi:
1)
Penyampaian perubaban energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam
sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2)
Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan olehh organisme.
3)
Pesan yang disampaikan.
4)
(Teori Komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempcngaruhi sistem
yang lain melalui pengaturan signal yang disampaikan.
5)
Pengaruh satu wilayab persona pada wilayah persona yang lain sebingga perubahan
dalam satu wilayab menimbulkan perubaban yangg berkaitan pada wilayah lain.
6)
Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi)
Bila
diperhalikan, dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi
segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau
organisme. Kala komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan;
sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam
psikoterapi.
Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat
indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi,
pada
proses saling pengaruh di antara berbagai sistem dalam ciri organisme dan di
antara organisme.
B.
Dimensi – Dimensi Komunikasi Meliputi :
1)
Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang
sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu
percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari
komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan
ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga
dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan
kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan
perasaan.
2)
Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti
gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa
yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara
psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali
lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata
yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3)
Jaringan Komunikasi
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan
antara A dengan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang
dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat
berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D. Sebagaimana satu bab berikut
akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu
organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi
antar anggotanya satu sama lain.
4)
Arah Komunikasi
Komunikasi
dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi
dua arah.
1.)
komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan informasi
untuk satu orang atau lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru
dikelas.
2.)
komunikasi 2 arah adalah adanya interanksi antara satu orang menyampaikan
informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya
interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi. Sehingga terjadi pertukaran
informasidiantara keduanya.
3.
Mempengaruhi Perilaku
A.
Definisi Pengaruh
definisi
pengaruh menurut para ahli :
1) Wiryanto : pengaruh merupakan tokoh formal
maupun informal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih
kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi
2) Uwe Becker : pengaruh adalah kemampuan yang
terus berkembang dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
3) Albert R. Roberts & Gilbert : pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan
4) M. Suyanto (Amikom Yogyakarta): Pengaruh
merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu
B.
Kunci – Kunci Perubahan Perilaku
Keadaan
yang buruk atau rusak merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat
dalam segala aspek kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang
ada di masyarakat dalam segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat.
Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu-satunya persoalan yang sistematik.
Karena, kemiskinan menjadikan munculnya perilaku kriminal yang tentu saja
buruk. Sehingga perlu ada solusi sebagai bentuk perubahan masyarakat dari
kondisi miskin yang tidak berdaya, menjadi berdaya. Dalam hal ini mereka akan
memiliki potensi kritis dan gerak yang dapat mengulangi segala bentuk persoalan
kemiskinan
C.
Menjelaskan Berbagai Model Mempengaruhi Orang lain & Perannya dalam
Psikologi Manajemen
Model-model
dalam Mempengaruhi Perilaku Orang Lain dan Peranannya dalam Psikologi Manajemen
Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan
oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi
yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
1. Logical argument (logos), yaitu penyampaian
ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung dalam komponen data.
2. Psychological/ emotional argument (pathos),
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3. Argument based on credibility (ethos), yaitu
ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti
nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita
menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena
kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut
Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan
agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu
agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu
antaranya;
1. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu
menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan
mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila
terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan
pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu
menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan
masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh,
iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang
melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu
menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/
komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya,
iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun
keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi
dari komunikator.
D.
Wewenang dan Peranan Wewenang dalam Psikologi Manajemen
Wewenang
merupakan kemampuan yang diterima untuk mengambil keputusan dan untuk
mendelegasikan suatu tundakan (atau tidak).
1. Wewenang lini
Wewenang
lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu
atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang
perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan
melalui tingkatan organisasi.
2. Wewenang staff
Wewenang
staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis
untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan
menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau
dengan menggabungkan ketiganya.
Sumber:
Leavitt,
J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit
Erlangga
Munandar,
A.S., Diktat Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: Universitas
Terbuka, 1991
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Rakhmat,
J. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung:Rosda karya
Zarkasi,
Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
Clegg,
Brian. 2006. Instant Motivation 79 Cara Instan Menumbuhkan Motivasi. Jakarta :
Esensi
Leavitt,
J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit
Erlangga
http://mepianoandpsychology.blogspot.co.id/2013/12/tugas-psikologi-manajemen.html
http://rhamaugwisnu.blogspot.com/2013/01/wewenang-kekuasaan-dan-pengaruh_6203.html
http://www.psikologizone.com/cara-mempengaruhi-orang-lain/06511947
0 komentar:
Posting Komentar